Arah gerak kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dalam membina insan akademis berakar pada tujuan utama organisasi yang tercantum dalam AD/ART, yaitu terbinanya insan akademis, pencipta, dan pengabdi yang bernafaskan Islam serta bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT. Proses pengkaderan di HMI menempatkan komisariat sebagai ujung tombak, tempat awal pembentukan karakter dan kualitas kader. Di sinilah tradisi akademis dibangun secara berkelanjutan, meliputi tradisi membaca, berdiskusi, meneliti, dan aksi nyata di masyarakat.
HMI menempatkan dirinya sebagai miniatur masyarakat, di mana setiap kader diajak untuk belajar hidup bersama, membangun komunikasi, mengelola komunitas, dan menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial serta kepemimpinan. Dalam prosesnya, kader HMI didorong untuk terus belajar, memperluas wawasan keilmuan, dan menjaga integritas pribadi agar mampu menjadi representasi mahasiswa Islam yang cerdas, kritis, dan berakhlak mulia.
Pengkaderan yang efektif di HMI tidak hanya menekankan aspek intelektual, tetapi juga membangun nilai keislaman yang kuat, sehingga setiap kader mampu mengintegrasikan iman, ilmu, dan amal dalam kehidupannya. Selain itu, sistem kaderisasi yang bertingkat, mulai dari latihan kader dasar hingga tingkat lanjut, menjadi instrumen penting dalam membentuk kader yang kompeten dan siap menghadapi tantangan zaman.
Arah gerak kader HMI juga menuntut adanya kepekaan sosial dan keberpihakan pada kelompok yang tertindas, serta kemampuan melakukan transformasi sosial yang berlandaskan nilai-nilai Islam dan keilmuan. Dengan demikian, insan akademis yang dibina HMI bukan hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter, kepedulian sosial, dan semangat pengabdian untuk membangun masyarakat yang lebih adil dan makmur sesuai cita-cita organisasi.
Oleh: Rizki Meilianisa
0 Comments